Tampilkan postingan dengan label ACEH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ACEH. Tampilkan semua postingan

Hermawan Kartajaya Buka Kantor Cabang di Banda Aceh

DWINEWS, BANDA ACEH (28/04/2014) - Pakar marketing (pemasaran), Hermawan Kartajaya, Senin (28/4/2014) pagi mengunjungi Kantor Harian Serambi Indonesia di Jalan Raya Banda Aceh-Medan, Tanjung Permai, Manyang PA, Aceh Besar-Banda Aceh.

Pesawat Presiden Uji Coba di Aceh

Pesawat Presiden Uji Coba di AcehDWINews. BANDA ACEH (20/04/2014) - Pesawat Kepresidenan RI yang baru jenis Boeing Business 737-800 Jet 2 Green atau BBJ-2, mendarat mulus di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (16/4) sekitar pukul 11.30 WIB. Pesawat yang terbang dalam misi uji coba itu membawa sejumlah pejabat penting negara.

Musrenbang Diminta Usulkan Kegiatan yang Menguntungkan Masyarakat

21/02/2014
MEUREUDU-Aceh(Dwinews- Ketua Bappeda Pijay, Drs H Zulfikar, mengharapkan agar  setiap jenis kegiatan yang diusulkan pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) harus membawa keberuntungan kepada masyarakat luas, bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan.

Sepanjang 2014, Polisi Tangani 20 Kasus Narkoba

15/02/2014

BANDA ACEH | DwiNews– Polisi Resort Kota Banda Aceh menangani sebanyak 20 kasus narkoba sepanjang Januari hingga Februari 2014. Rata-rata kasus yang ditangani Polresta merupakan kasus sabu.

Sudah Tiga Kali Didera Tsunami, Gampong Pande


Gampong Pande Sudah Tiga Kali Didera Tsunami

17/11/2013
BANDA ACEH - Kawasan Gampong Pande, Banda Aceh (dulu Koetaradja) yang belakangan ini ramai diperbincangkan karena ditemukan ribuan koin emas (dirham) dan sepasang pedang VOC di areal tambak desa itu, ternyata sudah tigakali didera tsunami besar. Faktor ini diyakini, menjadi penyebab utama mengapa pusat Kerajaan Aceh Darussalam itu akhirnya ditinggalkan penghuninya dan banyak benda-benda bersejarah berserakan atau tertimbun di situ.

Data kepurbakalaan bahwa Gampong Pande sedikitnya sudah tiga kali didera tsunami diungkapkan Dr Nazli Ismail, Ketua Jurusan Fisika FMIPA Unsyiah, menjawab Serambinews.com, Minggu (17/11/2013 siang. Doktor jebolan Swedia ini mengaku sudah melakukan kajian paleotsunami di Gampong Pande sejak  2011. Paleotsunami adalah kajian tentang peristiwa tsunami di masa lampau.  

"Terungkap bahwa di Gampung Pande ada dua priode pendudukan (settlement) dilihat dari variasi batu nisan di sana. Satu periode bersamaan dengan Lamuri (di Lamreh, Krueng Raya, Aceh Besar) dan yang satu lagi pada masa Kerajaan Aceh Darussalam (di atas 1511 Hijriah)," ungkap Nazli.
Pergantian settlement tersebut, diduga Nazli, berkaitan dengan kejadian tsunami besar. "Satu kali terjadi pada pertengahan abad 14 dan satu lagi sekitar 500 tahun kemudian. Dan yang terakhir terjadi pada 26 Desember 2004. Jadi, totalnya tiga kali," kata Nazli. 

Menurut Nazli, tim riset yang dia pimpin, saat meneliti di Gampong Pande  hanya fokus pada variasi batu nisan di desa itu. Ditemukan satu jenis plak pling mirip dangan yang terdapat di Lamreh, sedangkan yang lainnya seperti batu Aceh biasa. Batu-batu nisan itu bertanda dua periode pendudukan dengan masa yang berbeda.

"Sedangkan di Lamreh kami temukan dua periode tsunami dan yang satunya terkoneksi dengan periode Kerajaan Lamuri dengan nisan yang lebih kuno dibanding batu Aceh biasa. Artinya, saat Lamuri berkembang, di Gampong Pande sudah ada penduduk, tapi Lamreh setelah itu tidak berkembang lagi sampai sekarang," kata mantan wartawan Serambi Indonesia ini.
Hasil temuan Nazli dkk sejalan dengan asumsi sejarawan Aceh, Drs Rusdi Sufi. Menurut dosen pada Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah ini, ada dua kemungkinan utama mengapa Gampo Pande sebagai pusat Kerajaan Aceh dulunya ditinggalkan dan penghuninya pindah ke Dalam Darul Dunia yang kini berlokasi sekitar Pendapa (Meuligoe) Gubernur Aceh.

Penyebab pertama karena Gampong Pande sempat diduduki Belanda pada 1874 (saat Aceh dipimpin Sultan Alaidin Mahmudsyah) dan kemungkinan kedua karena  Gampong Pande sebelumnya pernah dilanda tsunami besar,  sehingga sebagian besar penghuninya meninggal, sedangkan yang selamat mengungsi dan akhirnya  menetap di kawasan Dalam Darul Dunia (sekitar 5 km dari Gampong Pande).
Pada saat itulah diperkirakan Rusdi banyak barang berharga milik Kerajaan Aceh, termasuk uang dirham berbahan emas, tertimbun dan terpencar di kawasan Gampong dan sekitarnya. Sebagian dari koin emas itu ditemukan pencari tiram pada Senin siang lalu. Keasliannya kini sedang diteliti tim arkeolog dari Balai Kepurbakalaan Kemendikbud RI.(*) Sumber : http://aceh.tribunnews.com


Pemkab Bireuen Gelar Donor Darah

ACEH, BIREUEN – Pemerintah Kabupaten Bireuen, menggelar donor darah masal di komplek kantor bupati kawasan Desa Cot Gapu, Senin (28/10/2013) mulai pukul 09.00- 17.00 WIB. Donor darah tersebut dilaksanakan dalam rangka HUT

PKK Pusat Meninjau Posyandu!!


Banda Aceh – Posyandu Gampong Lamdingin, Kuta Alam, Kota Banda Aceh,  Senin (2/9/2013) kedatangan tamu spesial dari Pokja IV PKK Pusat yang bertujuan  untuk melakukan pembinaan kepada posyandu setempat.
Kedatangan tim dengan Ketua Pokja IV TP PKK Pusat drg Ratna Farida disambut

4.362 Calon Mahasiswa Tes Masuk IAIN

Oleh: Nat Riwat - 25/06/2013 - 18:44 WIB

BANDA ACEH | DWI NEWS — Sebanyak 4.362 calon mahasiswa mengikuti ujian Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (SPMB-PTAIN) Nasional di Banda Aceh, Selasa (25/6/2013).

 
Design by Real DwiNews | Bloggerized by DwiNews - Premium Web News Themes | Best Web News Themes