NENEK MINAH HIDUP DARI PEMBERIAN TETANGGA


 


Data warga miskin tampaknya harus dievaluasi. Terbukti, sejumlah bantuan sosial baik yang digulirkan pemerintah pusat maupun daerah tidak tepat sasaran. Saat ini, masih banyak warga miskin yang semestinya mendapat bantuan, justru luput dari perhatian pemerintah.
Minah (55) warga Kampung Sewor
, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang tidak pernah sekalipun menerima bantuan dari pemerintah. Minah tidak terdata sebagai penerima kartu jaminan sosial (KJS) yang berarti Minah tidak dapat menerima raskin serta BLSM. Minah juga tidak memiliki kartu jamkesmas atau jamkesda sebagai jaminan kesehatannya.
Padahal, kehidupan sehari-hari sangat memprihatinkan. Rumah tempatnya tinggal seorang diri setelah kepergian suaminya tiga tahun silam hanya berukuran 3x3 meter. Selain dindingnya tanpa plester, rumah Minah beralaskan tanah. Perabotan yang ada hanya, dipan (tempat tidur) tanpa kasur, serta beberapa lemari lapuk.
"Saya cuma punya KTP, kartu yang lain nggak ada. Kemarin waktu warga pada ke Alun-alun (Kantor Pos-red) ngambil uang Rp300.000, saya nggak dapet. Saya juga heran, yang rumahnya pakai keramik pada dapat bantuan. Saya nggak pernah dapet apa-apa," kata Minah saat ditemui di rumahnya, Sabtu (26/10).
Minah mengaku, mengandalkan belas kasihan tetangganya untuk makan. Minah tak lagi bisa bekerja sejak mengidap penyakit kulit di sekujur tubuhnya sejak lima bulan yang lalu.
"Gatal-gatal semua. Udah berobat ke mana-mana, tapi ga sembuh. Kaki juga bengkak, susah jalan. Dulu saya kerja di kantin Polda (Banten), bantu-bantu masak. Sejak sakit nggak bisa kerja. Makan kadang dikasih orang kadang masak kalau ada beras. Kalo nggak ada saya tidur aja, nggak makan," kata Minah.
Sebenarnya, Minah memiliki dua orang anak tiri. Namun, kadang berkunjung, kadang juga tidak. "Kadang ke sini kadang nggak. Kalau ke sini kadang ngasih uang Rp50.000 kadang Rp100.000," ujarnya.
Dalam keterbatasannya, Minah masih mau menggunakan hak pilihnya dalam Pemilukada Kota Serang beberapa waktu lalu. "Iya saya nyoblos, dijemput sama yang jaga tempat pencoblosan," tuturnya.
Minah mengaku tak lagi berharap mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dia hanya ingin sembuh untuk bisa kembali bekerja dan mencari uang sendiri, tanpa bergantung orang lain.
"Udah pernah laporan ke RT, tapi RT nggak pernah ke sini. Saya cuma pengen sembuh, biar bisa kerja terus bisa makan setiap hari. Saya pengen beli baju yang baru, yang bersih," ujarnya. (Vanny-job)***

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Real DwiNews | Bloggerized by DwiNews - Premium Web News Themes | Best Web News Themes